News and Blog

Pelantikan & Pengambilan Sumpah Psikolog 2012

Artikel

Pelantikan & Pengambilan Sumpah Psikolog 2012

Setelah keesokan harinya (Sabtu, 20 Oktober 2012) dilangsungkan prosesi Wisuda Sarjana dan Pasca Sarjana Universitas Mercu Buana (UMB) Yogyakarta, sore harinya di lanjutkan dengan acara Pelantikan & Pengambilan Sumpah Psikolog Program Studi Magister Psikologi Profesi Program Pascasarjana Universitas Mercu Buana Yogyakarta di Hotel Santika Premier Yogyakarta.

Direktur Pascasarjana, Dr. Rahma Widyana, M.Si, Psikolog, menyampaikan bahwa kali ini terdapat sepuluh calon psikolog yang akan diambil sumpahnya, sehingga dalam kali kelima pelantikan ini total Universitas Mercu Buana telah melahirkan dua puluh delapan psikolog.

Sementara Dr. Kamsih Astuti, M.Si, Psikolog, Dekan Fakultas Psikologi UMB Yogyakarta, dalam sambutannya mengingatkan bahwa tantangan psikolog ke depan semakin berat dikarenakan semakin beragamnya permasalahan psikologis di masyarakat yang menuntut untuk diselesaikan.

Sedangkan Rektor UMB Yogyakarta, Dr. Alimatus Sahrah, M.Si, MM. Psikolog, menegaskan bahwa gelar Magister mengandung makna keempuan, expert, serta kepakaran yang untuk meraih Magister Profesi ini dibutuhkan proses belajar yang sangat berat. “Karenanya setelah gelar ini di raih, Kode Etik Psikologi harus selalu dijunjung tinggi. Jagalah nama Mercubuana, karena segala yang dilakukan akan berimbas pada almamater”, pesan Rektor.

Turut hadir memberikan sambutan, perwakilan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI), Prof. Dr. Sofia Retnowati, MS, Psikolog, memaparkan bahwa dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan jasa psikolog yang menjadikan mendesaknya kebutuhan masyarakat akan psikolog, maka tantangan kedepannya adalah bagaimana menjadikan posisi psikolog sejajar dengan profesi medis yang lain. Karena hampir semua bidang, dari mulai pendidikan hingga industri membutuhkan psikolog. “Sementara terdapat lebih dari 100 fakultas psikologi di Indonesia, hanya 18 diantaranya yang menyelenggarakan S2 Profesi Psikologi. Karena mendidik seseorang menjadi psikolog yang memiliki knowledge, empati,  dan attitude yang baik, tidak lah mudah.” ungkapnya. (humas)

Leave your thought here

Your email address will not be published. Required fields are marked *